Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophilla dan Edwardsiella tarda Skala Laboratorium (In Vitro)

  • Genta Sapta Bayu Perkasa Universitas Satya Negara Indonesia
  • Armen Nainggolan Universitas Satya Negara Indonesia
  • Yudha Lestira Dhewantara Universitas Satya Negara Indonesia
Keywords: Aeromonas hydrophylla, Edwardsiella tarda, Antibiotik, Antibiotics

Abstract

Bakteri Aeromonas hydrophilla dan Edwardsiella tarda merupakan bakteri yang berbahaya bagi budidaya ikan air tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan daya hambat dan sensitivitas bakteri Aeromonas hydrophilla dan Edwardsiella tarda terhadap suatu antibiotik. Penelitian ini menggunakan 3 macam antibiotik dan 3 kali ulangan, yaitu perlakuan A (bakteri Aeromonas hydrophilla diberi antibiotik novobiocin, enrofloxacin baytril dan DD15 0129) dan perlakuan B (bakteri Edwardsiella tarda diberi antibiotik novobiocin, enrofloxacin baytril dan DD15 0129). Media yang digunakan adalah Muller Hinton Agar, Bakteri diisolasi kemedia MHA kemudian diberi antibiotik dan diinkubasi selama 24 jam. Analisis sensitivitas antibiotik ini untuk menentukan sensitivitas antibiotik dengan melihat zona hambatnya Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Aeromonas hydrophilla resisten terhadap antibiotik Novobiocin dan DD15 0129 serta sensitif terhadap antibiotik enrofloxacin baytril, dengan nilai rerata ukuran zona hambat untuk novobiocin (0 mm), DD15 0129 (0 mm) dan enrofloxacin baytril (±24 mm). Sedangkan bakteri Edwardsiella tarda intermediet terhadap antibiotik DD15 0129 dan sensitif terhadap antibiotik novobiocin dan antibitotik enrofloxacin baytril, dengan nilai rerata zona hambat untuk antibiotik DD15 0129 (±14,6 mm), novobiocin (±29,3 mm) dan enrofloxacin baytril (±24,6 mm). Berdasarkan hasil penelitian maka untuk pengobatan bakteri Aeromonas hydrophilla bisa dengan menggunakan antibiotik enrofloxacin baytril, sedangkan untuk bakteri Edwardsiella tarda dapat dengan menggunakan novobiocin dan enrofloxacin baytril.

References

Acharya, D, Anshu. 2007. Indigenous Herbal Medicines: Tribal Formulation and Traditional Herbal Practices. Jaipur: Aavishkar Publisher Distributor.
Afrianto. E., Liviawaty. E., Jamaris. dan Z., Hendi. 2015. Penyakit Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Anonim.2010 a. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.03/MEN/2010. Tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media, Pembawa, dan Sebarannya. 7 halaman.
Anonim. 2010 b. Antibiotika dan Penggunaannya Module 3. Trovan Training Program Pfizer.
Austin,B and D.A Austin. 1987. Bacterial fish Phatogens Diseases in Farmed and Wild Fish. Jhon Willey and Sons Ltd. England.
Baird, K.D., Chikarmane, H.M., Smolowitz, R. and Uhlinger,K.R. .2003. Detection of Edwardsiella infections in Opsanus by polymerase chain reaction. Biol Bull 205, 235–236. Buller, Nicky B. 2004. Bacteria from Fish and Other Aquatic Animals: A Practical Identification Manual.Cambridge,USA. Cabi Publishing. Retrieved
Clinical and Laboratory Standards Institute. 2012. Performance Standards for Antimicrobial Susceptibility Testing; Twenty-Second Informational Supplement. (26) 3 : 16 - 188. Djide M, Natsir. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Djide M,. N., Sartini., Syahruddin kadir H. 2003. “Mikrobiologi Farmasi Terapan”, Universitas Hasanuddin , Makassar.
Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan Fadhlan. 2010. Mikrobiologi Farmasi. Salemba medika. Jakarta.
Gaman, P. M., dan Sherrington, K. B. 1992. Ilmu Pangan : Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi, dan Mikrobiologi, Edisi Kedua, Yogyakarta, UGM – Press.
Ganiswarna, Sulistia G. 1995. Farmakologi dan Terapi, UI Press, Jakarta
Holt, Jhon g, Noel R. Krieg, Peter H.A. Snealth, James T. Stanley, Stanley T. Williams, 1994. Bergey’s Manual of determinative Bacteriology. Ninth Edition. Jawelz, G., Melnick, J. L., dan Adelberg, E. A. 1995. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan. Jakarta, EGC
Jawet, E. 1998. Prinsip Kerja Obat Antimikroba : In Katzung B, eds. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : EGC. 100 pp.
Jawetz, dkk. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta, Penerbit Salemba Medika
Jean F. Mac Faddin, MS, MT (ASCP), SM (AAM), SFC, USA Retired, 1980. Biochemichal Tests for Identification of Medical Bacteria. Second Edition.
Kabata Z. 2005. Parasites and Diseases of Fish Cultured in The Tropics. Taylor and Francis Ltd. London.
Khargaria S, Barua CC, Mohan P, Bhattacharya M. 2005. Pharmacokinetic studies Enrofloxacin in Yak after Intramuscular Administration. Iran J Pharmacol Ther. 4(2):91-94.
Lukistyowati, I dan Kurniasih. 2011. Kelangsungan Hidup Ikan Mas (Cyprinus carpio L) yang diberi Pakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) dan di Infeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 16,1 (2011) : 144-160
Lukistyowati, I dan Kurniasih. 2012. Pelacakan Gen Aerolysisn dari Aeromonas hidrophyla pada Ikan Mas yang diberi Pakan Ekstrak Bawang Putih. Jurnal Veteriner, Vol. 13 No. 1 : 43-50
MacFaddin J.F. 1980 – Biochemical Tests for Identification of Medical Bacteria – Williams and Wilkins, Baltimore,USA, 527.
N.K. Maiti, Nema., Sarkar, B.K, Mukherjee, P.K, 2009. Determination of trace and heavy metals in some commonly used medical herns in Ayurveda. Toxical Ind Health.
Plumb J A .1999. Health maintenance and principal microbial diseases of cultured fish,Ames: Iowa State University Press In: B R Mohanty and P K Sahoo, 2007, Edwardsiellosis in fi sh: a brief review, J. Biosci. 32 1331–1344]
Prapti, 2012. Antibiotik Alami untuk Mengatasi Aneka Penyakit. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Pratiwi, T Sylvia., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta.
Puskari, 2010. Serangan Edwardsiella Tarda terhadap ikan yang terinfeksi.
Rahmaningsih, S. 2012. Penagruh Ekstrak Sidawayah dengan Konsentrasi yang Berbeda untuk Mengatasi Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophyla pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan
Ravel, R. 1978. Clinical Laboratory Medical. Clinical Application of Laboratory Data. 3rd ed. Year Book Medical Publishers, Inc. Chicago.
Samsudari S, 2006. Pengujian ekstrak temulawak dan kunyit terhadap resistensi bakteri Aeromonas hydrophilla yang menyerang ikan mas ( Cripinus carpio).
Sanoesi, E. 2008. Penggunaan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya Linn) terhadap Jumlah Sel Makrofag pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L) yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Jurnal Penelitian Perikanan, Vol 11, No. 2, Desember 2008.
Sjahrurachman, A.2011. Cara Genetis untuk Menentukan Kepekaan Bakteri terhadap Antibiotik, CDK 188. 38 (7): 498 – 502.
Sukenda, L., Jamal, Wahyuningrum, D. dan Hasan, J. 2008. Penggunaan Kitosan untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophilla pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp. Jurnal Akuakultur Indonesia. (7)2: 159 – 169. Sumadio, H. 2004. Biokimia dan Farmakologi Antibiotika, USU Press, Medan.
Suwandi, U. 2003. Perkembangan Antibiotik. Cermin Dunia Kedokteran No. 83. Pusat Penelitian dan Pengembangan PT. Kalbe Farma, Jakarta.
Triyanto, 1990. Patologi dan Patogenitas beberapa isolate bakteri Aeromonas hydrophilla terhadap ikan lele (Clarias batracus). Seminar Nasional ke-II Penyakit Ikan dan Udang, Bogor 16 – 18 Januari 1990.
Utami, Prapti., 2012. Antibiotik Alami untuk Mengatasi Aneka Penyakit. Agro Media Pustaka. Jakarta. Waluyo, Lud. 2008. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang. UMM Press.
Available online at : http://perikanan.usni.ac.id Jurnal Satya Minabahari, 05 (01), 2019, 10-17
Copyright
Published
2019-08-30
How to Cite
Perkasa, G. S. B., Nainggolan, A., & Dhewantara, Y. L. (2019). Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophilla dan Edwardsiella tarda Skala Laboratorium (In Vitro). Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 5(1), 10-17. https://doi.org/10.53676/jism.v5i1.73

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>