Studi Penangkapan Ikan Hiu di KM Papua Jaya
Abstract
Sirip hiu merupakan salah satu produk perikanan yang cukup mahal. Jaring insang berperan untuk menangkap ikan-ikan dengan cara menjerat (gilled) pada mata jaring ataupun terbelit-belit (entangled) pada tubuh jaring. KM Papua Jaya adalah Kapal penangkapan ikan dengan target penangkapan berupa jenis ikan demersal yang beroperasi disekirat Luat Arafura. Rata-rata Hasil tangkapan hiu dalam satu kali pelayaran KM Papua Jaya adalah 320,27. penjualan daging hiu dari satu trip pelayaran KM Papua Jaya yang beroperasi di Laut Arafura adalah sebesar Rp. 427.362.000,-. Ikan yang tertangkap KM Papua Jaya ada jenis ikan yang dilindungi dan ada juga jenis ikan yang masuk dalam Appendiks CITES. Operasi penangkapan ikan yang dilakukan KM Papua Jaya dengan alat tangkap Gillnet Oceanic dilakukan selama 2 bulan. Ekspor hiu untuk jenis Appendiks CITES membutuhkan kuota yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai Management authority yang kemudian apabila perusahaan tersebut sudah mempunya kuota untuk jenis Appendiks CITES maka akan diberikan surat keterangan Jenis Ikan untuk lalu lintas perdagangan ekspor dan untuk perdagangan lokal hanya perlu surat Rekomendasi.
References
Badan Riset Kelautan dan Perikanan. 2007. Wilayah Pengelolaan Perikanan, Status Perikanan Menurut Wilayah. Informasi Dasar pemanfaatan Berkelanjutan. Pusat Riset Perikanan Tangkap. 47 hal
Badan Riset Kelautan dan Perikanan. 2004. Penelitian Bio-Ekologi Sumberdaya Perikanan (Ikan Demersal, Pelagis Besar dan Pelagis Kecil) di Perairan Laut Arafura, Laut Banda dan Sekitarnya, dalam Jurnal Bagian I Iptek Kelautan dan Perikanan Masa Kini
Bonfil, R. 2008. The Biology and Ecology of the Silky Shark, Carcharhinus falciformis. In: Camhi, M. D., Pikitch, E. K., Babcock, E. A. (Eds.) 2008. Sharks of the Open Oceans: Biology, Fisheries and Conservation. Blackwell Publishing. Oxford, UK.
CITES. 2017. Appendices I, II and III. valid from 4 April 2017. Hlm.45
Camhi, M., S. Fowler, J. Musick, A. Brautigam., S. Fordham 1998. Sharks and their relatives, ecology and conservation. Occasional Paper of the IUCN Species Survival Commission No.20. IUCN, Gland, Switzerland and Cambridge
Clarke, S.C., J.E Magnussen., D.L. Abercrombie., M.K. Mcallister dan M.S. Shivji. 2006. Identification of Shark Species Composition and Proportion in the Hong Kong Shark Fin Market Based on Molecular Genetics and Trade Records. Conservation Biology 20 (1): Hlm 201–211
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. 2013. A Review Of The Status Of Shark Fisheries And Shark Conservation In Indonesia. Ministry of Marine Affairs and Fisheries. 94 hlm
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. 2019. Peraturan Perundang-undangan Konservasi Jenis Hiu dan Pari. Jakarta
Direktorat Jendral Perikanan. 1994. Statistik Perikanan Indonesia Tahun 1994. Jakarta.
Dharmadi , Suharsono. Simeon. 2019. Biologi dan Ekologi Ikan Hiu . Modu 3 : hlm 3
Fahmi dan Dharmadi. 2005. Status Perikanan Hiu dan Aspek Pengelolaannya. Oseana XXX (1) : hlm 1-8.
Fuad., D.A. Gautama., Sunardi dan C.S.U. Dewi. 2015. Pendataan Hiu Hasil Tangkapan Sampingan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong. Prosiding Simposium Hiu dan Pari Indonesia di IPB convention centre Bogor tanggal 10 juni 2015. Kementerian Kelautan dan Perikanan: Hlm 69- 75.
Fauziyah. 1997. Studi tentang Efisiensi Teknis Unit Penangkapan Jaring Cucut (Liong Bun) di Cirebon. Skripsi. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 58 hal.
KKJI. 2015. Pedoman Pendataan Hiu Apendiks II CITES. Kementerian Kelautan dan Perikananan. 64 hlm.
Muslich., A. Mahdiana., A.D. Syakti., N.V. Hidayati., Riyanti dan R.R. Yuneni. 2015. Beberapa Parameter Populasi Ikan Hiu Martil (Sphyrna lewini) di Perairan Laut Jawa dan Kalimantan. Prosiding Simposium Hiu dan Pari Indonesia di IPB convention centre Bogor tanggal 10 juni 2015. Kementerian Kelautan dan Perikanan: Hlm 51-56.
Pranowo, Widodo S. 2012. Dinamika Upwelling dan Down Welling di Laut Arafura dan Timor. Widyariset, Vol. 15 No.2.
Shark Trust. 2010. An Illustrated Compendium of Sharks, Skates, Rays and Chimaera. Chapter 1: The British Isles and Northeast Atlantic. Part 2: Sharks.
Suryagalih. 2012. Studi Pengelolaan Perikanan Hiu di Pantai Utara Pulau Jawa. Marine Fisheries Vol. 2. Jurnal Management Study of Shark Fisheries in North Coastal Java Island
Wibowo, S. dan H. Susanto. 1995. Sumberdaya dan Pemanfaatan Hiu. Penebar Swadaya. Jakarta. 156 hal.
Wirianata, A. 1982. Perikanan Cucut Botol (Triakis scyllium) di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Cianjur. Skripsi. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. 55 hal.
Wulan, Annissa. 2017 . https://m.liputan6.com/lifestyle/read/2836972/mengapa-imlek-harus-makan-hiu-begini-sejarahnya. Diakses 18
Copyright (c) 2020 https://perikanan.usni.ac.id/

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.