Analisis Kelayakan Usaha Perikanan Bagan Apung di Pelabuhanratu Sukabumi, Jawa Barat

  • Wan Alga Affanta Universitas Satya Negara Indonesia
  • Riena F Telussa Universitas Satya Negara Indonesia
Keywords: Analisis Kelayakan, Bagan Apung, PPN Palabuhanratu, Feasibility Analysis, Floating Net

Abstract

Teknik penangkapan ikan menggunakan bagan apung dilandaskan pada pemanfaatan tingkah laku (behavior) ikan target terutama sifat fototaksis ikan. Hasil tangkap ini merupakan variabel yang fluktuatif, baik terhadap waktu maupun terhadap tempat. Faktor-faktor yang mempengaruhi fishing ground diantaranya parameter oseanografi, dan sifat ikan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut menyebabkan sebaran ikan dan zona potensi tangkap ikan akan berbeda-beda. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dilakukan dengan cara observasi, wawancara secara langsung kepada nelayan dan juga pencatatan secara sistematis dengan menggunakan kuesioner terlampir terhadap objek yang akan diteliti. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling metode ini adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Metode analisis data yang digunakan yaitu perhitungan Kelayakan Finansial seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek-aspek yang diketahui dari perhitungan kelayakan usaha perikanan bagan apung di Palabuhanratu adalah aspek ekonomis meliputi : Investasi Rp.48.000.000, biaya Tetap pertahun bernilai Rp.17.572.000, biaya Variabel pertahun Rp.51.840.000, penerimaan pertahun Rp.300,753,000. Hasil analisis usaha kritria investasi dengan cara menghitung nilai NVP, Net B/C, IRR, dan PP diperoleh nilai NVP Sebesar Rp. 54.264.000 pada tingkat suku bunga 12%. Nilai tersebut menunjukan bahwa usaha perikanan bagan apung di Palabuhanratu dapat memberikan manfaat bersih selama umur proyek 5 tahun kedepan dan usaha perikanan bagan apung ini dikatakan layak. Nilai Net B/C bernilai 1,05 hal ini menunjukan kontribusi manfaat bersih terhadap biaya selama umur proyek 5 tahun dengan tingkat suku bunga 12%. Berdasarkan perhitungan nilai IRR sebesar 51,76% dan Payback Period (PP) bernilai 1,7.

References

Arimoto T dan H Sakai. 2001. Light Fishing in Japan and Indonesia. Bogor : Departement of Fisheries Resources Utiization, Institut Pertanian Bogor. 69p.
Ardi, S. A. H. 2009. Pola Persebaran dan Hasil Tangkap Bagan di Teluk Pelabuhan Ratu. [Skripsi]. Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia. 88 hlm.
Ayodhyoa, A. U. 1981. Metode Penangkapan Ikan. (ID): Yayasan Dewi Sri. Bogor.
Badan Pusat Statistik. 2017. Kecamatan Palabuhanratu Dalam Angka.
BPPI. 2007. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Indonesia. BPPI Semarang.95 hal.
Dzamin, Z. 1993. Perencanaan & Analisis Proyek Ed. 2, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jakarta.
Dwimirnani, P. 2010. Tata Cahaya Interior Rumah Tinggal. PT Penebar Swadaya. Bogor.
Effendi, I. 2002. Pengaruh Penggunaan Rumpon pada Bagan Apung terhadap Hasil Tangkapan [Skripsi]. Bogor (ID): Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Fridman, A. L. 1986. Perhitungan dalam Merancang Alat Tangkap. Diterjemahkan oleh Tean Penerjemah BPPI Semarang. 1988. Calculation For Fishing Gear Design. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang.
Gittinger, J. P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Petanian. Edisi kedua. Universitas Indonesia-Press). Jakarta.
Hasan. 2008. Uji Coba Penggunaan Lampu Lacuba Tenaga Surya pada Bagan Apung terhadap Hasil Tangkapan Ikan di Palabuhanratu. Jawa Barat. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 2(3):11-18.
Hindarto, P. 2011. Mengenal Jenis Lampu Pijar. http://www.astudioarchirect.com /2011/11/mengenal-jenis-jenis-lampu-pijar.html [21 Febuari 2012].
Husnan S dan Suwarno. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Revisi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
(Http://www.kumpulanistilah.com/2011/06/pengertian-lampu-tl.html).
Muchtar. 1999. Strategi Mengelola Sumberdaya Hayati Laut. Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Djembatan (ID). Jakarta.
Prayitno, M. R. E. 2006. Penggunaan Ukuran Mata Pancing Nomor 7, 8 dan 9 pada Rawai Layur Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layur di Teluk Palabuhanratu. [Skripsi]. Bogor (ID): Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Pratiwi. 2011. Mengapa Lampu Neon Lebih Terang. http://www. penjagahati. zone. blogspot. com/2011/04/mengapa-lampu-neon-lebih-terang-dan.html [21 Febuari 2012].
Putra, R. S. R. 2013. Optimalisasi Operasi Penangkapan Ikan Bagan Apung di Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. [Skripsi]. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Rohanah, S. 2012. Studi Pendahuluan Penggunaan Lampu Tabung Bereflektor Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Apung. (Skripsi). Program Studi Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Rozi, F. 2013. Keragaan Unit Penangkapan Bagan Apung di PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor Bogor.
Satria, A. 2015. Pesisir dan laut untuk rakyat. Bogor (ID): Penerbit IPB Press. 2015. Pengantar sosiologi masyarakat pesisir. Jakarta (ID): Yayasan. Bogor
Sarpan. 1990. Pengaruh Pemasangan Rantai Pemberat Terhadap Hasil Tangkapan Jaring Cantrang di Kecamatan Juwana Kabupaten DATI II Pati Jawa Tengah [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Subani dalam Putra, R. S. R. 2013. Optimalisasi Operasi Penangkapan Ikan Bagan Apung di Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. [Skripsi]. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Sudirman. 2003. Analisis Tingkah Laku Ikan untuk Mewujudkan Teknologi Rumah Lingkungan dalam Proses Penangkapan pada Bagan Rambo. [Disertasi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Sudirman dan Natsir, 2011. Perikanan Bagan dan Aspek Pengelolaannya. UMM Press. Malang.
Subani, W. 1972. Alat dan Cara Penangkapan Ikan di Indonesia (Fishing Gear and Method in Indonesia). Jilid ke-1. Jakarta: Lembaga Penelitian Perikanan Laut, Departement Pertanian. 49 hal.
Sudhawasa, B. D. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi Kerja Nelayan ke non Nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara. Skripsi [tidak dipublikasikan]. Jurusan Manajemen Bisnis dan Perikanan-Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Surahmat. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Pembenihan Larva Ikan Bawal Air Tawar Ben’s Fish Farm Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor
Syarif, E. 2001. Pembangunan Kelautan dalam Konteks Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Perencanaan Pembangunan, No 25, November desember 2001.
Ta’alidin. 2004. Pemanfaatan Lampu Listrik Dalam Upaya Peningkatan Hasil Tangkapan Pada Bagan Apung Tradisional di Pelabuhan Ratu. Jurnal Perikanan UGM 6(1) : 9-15.
Umar, H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Published
2019-08-30
How to Cite
Affanta, W. A., & Telussa, R. F. (2019). Analisis Kelayakan Usaha Perikanan Bagan Apung di Pelabuhanratu Sukabumi, Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 5(1), 64-72. https://doi.org/10.53676/jism.v5i1.79

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>