Dampak Wisata Bahari Terhadap Terumbu Karang dan Sumberdaya Lamun di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
Abstract
Pulau Tidung mempunyai potensi besar untuk pengembangan wisata bahari. Selain letaknya yang dekat dengan ibu kota (Jakarta), keindahan alam bawah laut yang ditawarkan juga menarik minat wisatawan. Adanya kegiatan wisata yang dapat mempengaruhi kondisi terumbu karang dan sumberdaya lamun tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai dampak wisata bahari terhadap terumbu karang dan sumberdaya lamun di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1) Kegiatan wisata bahari di Pulau Tidung belum berdampak terhadap ekosistem terumbu karang dan sumberdaya lamun. Berdasarkan hasil pengukuran parameter – parameter meliputi: tutupan karang hidup 70%, tutupan lamun 26.88% - 81.10%. Nilai indeks keanekaragaman mecapai 2.26%, Indeks keseragaman 0.90%, indeks dominasi 0.00% dan indeks mortalitas 0.10%. Rata – rata nilai Indeks kesesuaian wisata (IKW) snorkeling dan wisata lamun masih dalam kondisi baik dan sesuai dengan daya dukung kawasan.
References
English S, Wilkinson C, Baker V. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Australia (AU): Mc Graw Publication
Krebs, C. J. 1989. Ecologi : the Experimental Analysis of Distribution and Abudance. Harper and Row Publisher. New York. 694 p.
Laporan Tahunan Kelurahan Pulau Tidung, 2019.
Rangkuti, F. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Odum, E. P. 1971. Fundamental of Ecology. W.B. Saunders Company. Philadelphila and London. 564 p.
Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Seminar Sains Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan IPB. Bogor.
Copyright (c) 2020 https://perikanan.usni.ac.id/

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.