Penerapan Standar Mutu Pada Penanganan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di PPP Pondokdadap Kabupaten Malang
Abstract
Pelabuhan perikanan merupakan salah satu prasarana penting dalam pengembangan perikanan khususnya perikanan tangkap sehingga dapat lebih meningkatkan pemanfaatan potensi perikanan laut agar optimal. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui jumlah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di PPP Pondokdadap yang memenuhi standar mutu. (2) Mengetahui cara penanganan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) mulai dari tempat pendaratan ikan, tempat supplier ikan dan tempat pemasaran ikan di PPP Pondokdadap. (3) Menganalisis tingkat penerapan standar mutu penanganan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di PPP Pondokdadap. Total jumlah hasil tangkapan ikan cakalang dalam 1 tahun di PPP Pondokdadap diketahui persentase jumlah hasil tangkapan dengan mutu 2 (dua) sebanyak 19% dari total jumlah hasil tangkapan. Hal ini menunjukkan bahwa di PPP Pondokdadap memiliki hasil tangkapan ikan cakalang dengan mutu yang baik. Jumlah ikan cakalang yang didaratkan di PPP Pondokdadap tahun 2018 dibagi dalam 3 kategori yaitu ikan mutu 1, ikan mutu 2 dan ikan cakalang kecil, dengan persentase ikan mutu 1 sebanyak 62%, ikan mutu 2 sebanyak 19% dan ikan cakalang kecil sebanyak 19% dan tingkat losses sebesar 3,23% selama 1 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kehilangan akibat susut mutu (losses) ikan cakalang di PPP Pondokdadap didapatkan rata-rata tingkat losses sebesar 3,23% dalam 1 tahun. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesesuaian penanganan ikan cakalang yang saat ini dilakukan di Tempat Pendaratan Ikan PPP Pondokdadap didapatkan kesenjangan sebesar 1,5 dengan tingkat kesesuaian yaitu sebesar 62,5% yang berarti penanganan tersebut kurang sesuai dengan standar. Hal ini menunjukkan bahwa ikan cakalang yang didaratkan di PPP Pondokdadap memiliki mutu yang baik. Proses penanganan ikan cakalang di tempat pendaratan ikan, tempat pengumpul ikan dan kios ikan nelayan sudah cukup baik namun masih harus diperbaiki lagi khususnya dari aspek sanitasi dan higene bangunan, karyawan dan peralatan. Tingkat penerapan standar mutu penanganan ikan cakalang di tempat pendaratan ikan rata-rata mencapai 62,5%, tingkat penerapan standar mutu di tempat pengumpul ikan rata-rata mencapai 67,2% dan tingkat penerapan standar mutu di kios ikan nelayan rata-rata mencapai 73,2%.
References
DKP Jatim. 2013. Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur. Laporan Tahunan Perikanan Tangkap. Surabaya.
Food and Drug Administration (FDA). 2011. Fish and Fishery Products Hazard and Control Guidance Fourth Edition-April 2011. Department of Health and Human Services-USA.
Furqan, A. 2017. Penanganan Hasil Tangkapan Tuna di Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap untuk Memenuhi Standar Pasar Ekspor. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Seri Agri Wawasan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Moeljanto, R. 1992. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nur, AI. 2011. Keberlanjutan Sumberdaya Perikanan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) Samudera Hindia Selatan Jawa Timur [Disertasi]. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Talib, A. 2018. Peluang Dan Tantangan Industri Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Dalam Mendukung Terwujudnya Lumbung Ikan Nasional (LIN) Di Maluku Utara. Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 11: 19-27.
Copyright (c) 2019 https://perikanan.usni.ac.id/
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.